Entah apa yang membuat aku ambisius untuk pergi ketempat ini.
Mimpi..
Ya mungkin itu, Satu kata berjuta makna..
Seperti itulah yang mungkin jadi acuan hidupku selama ini.
Hidup berawal dari mimpi..
Sebuah rangkaian kata yg sulit dijelaskan lewat kata kata.
Hanya satu yg kutahu wujudkan mimpimu.
Ambisiusmu amunisimu,
Boleh jadi seperti itu.
setelah rinjani pada agustus 2013, semakin menjadi pecandu ketinggian.
Entah apa yg membuat diriku menjadi pecandu akan lukisan nyata gusti Allah.
Lewat ciptaannya yang begitu sulit terurai oleh kata kata,
Bahkan melebihi dari arti kata itu.
Diri ini sedikit demi sedikit diubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
seuntai kata-kata ini terkadang ada benarnya ,
" Kalau anda ingin tau siapa diri anda sendiri,mendakilah ke gunung, Rasakan apa yang bakalan engkau alami disana,niscya engkau akan mendapatkan jawabannya. "
Puasa kali ini terasa cepat, entah apa yg terjadi, tapi aku percaya satu hal,
ketika engkau telah mentanggalkan mimpi-mimpimu dan engkau telah siap untuk mewujudkan mimpimu itu, waktu berlalu terasa cepat,Dan mimpimu hanya masalah waktu saja untuk terwujud.
Ada yg bilang untuk pencapaian sesuatu yang besar kita juga butuh pengorbanan dan kerja keras.
Banyak yang aku korbankan untuk keberangkatan kali ini, mulai dari menikmati momen lebaran yg lebih singkat dengan keluargaku, yang harusnya bisa seminggu full aku nikmati bersama mereka, kini cuma 3 hari aku berada dirumah selama idul fitri, terasa seperti tak punya keluarga.
Belum nanti setelah slesai Liburan,aku harus berhadapan dengan Supervisor dan Manajer Kabagku, yg pastinya mereka bakalan punya surprise untukku, entah itu bingkisan SP atau sekedar kata kata mutiara untukku, yg dimana setiap kata kata mutiara yg bakalan aku terima biasanya sering buat nyesek dadaku.. nyessssss
*stop curcolnya
H+3 lebaran..
"14.25 WIB boarding passnya, ojok sampe telat yo far,
awakdewe numpak pesawat, bukan naik bus, ",
seklumit reminder dari obrolan di bbm semalam yang aku ingat.
Oke...and the story goes on ceilehhh ....
Perjalanan kali ini bisa di bilang lumayan mahal.
Tentu saja dari segi biayanya, kali ini pilihan jalur yg akan aku tempuh adalah udara?
""Wuihh sakti donk lewat jalur udara? Bisa terbang..
culik aku bang culik aku, bawa aku terbang melayang bersamamu.. Eitsss.. Fokus ris..
Biasanya waktu tempuh Bojonegoro ke kota surabaya hanya butuh 2,5 jam naik bus, kali ini harus aku tempuh 4 jam didalam bus.
Mampus kalau sampai telat..
Ya beginilah suasana lebaran di Indonesia, arus mudik masih terasa, volume kendaraan dijalan pun juga bertambah dari hari biasanya.
Tepat jm 12.00 aku sampai di Terminal Osowilangon Surabaya (TOW),
Terminal ini adalah salah satu terminal penghubung Surabaya dengan kota kota di sekitar jawa timur, khususnya untuk jalur pantura,
letaknya ada di surabaya utara dekat dengan komplek pergudangan surabaya utara.
Dan sesampainya di wilangon, dari yg aku kira disini ada shuttle bus yang langsung ke bandara,
ehh ternyata zonkkk..
Terpaksa aku pakai jasa taxi, tau sendiri lah kalian ketika ada orangg lagi buru-buru karena di kejar waktu,
pasti ujung2nya akan sial dan kena harga diatas harga normal,
Sama yg aku alami kali ini, Harga taxi yg ngantar aku ke bandara secara tiba2 naik. negosiasi yang hanya mengulur waktu pun terjadi, alhasil tetep tarifnya diatas normal tarif biasa, Mau gak mau ya di paksa mau, okelah anggap aja sodaqoh,
Ditengah perjalanan kemacetan sudah menyambut laju taksi.
Yupsss..
Mana masih jauh lagi bandara dari sini..
Duhhh gini amat hidup ku..
Tek tok tek tok tek tok 5 menit 10 menit 15 menit..
Masih gak jalan juga mobil ini, sumpah bikin gregetan macet kali ini,
Dan Untung disaat macet melanda kegelisahan hati ini
Entah datangnya dari mana ada ojek di sebelah jalan raya tepat disamping taksi ku berhenti.
tanpa diskusi dan nego harga dulu, tanpa pikir panjang aku langsung naik si ojek itu setelah bapak tukang ojek tadi sanggup nganterin aku ke bandara sesuai waktu yg aku minta,
Dalam perjalanan menuju bandara dengan ojek,
kecemasan melanda..
Sampe gak ya, duhh klo telat gimana,bla bla bla
sampe sampe tukang ojeg bilang,
"duhh mas . Sampean iki koyo emak emak komplek aja, rempong nya minta ampun.. Clepppppp.."
Dalam hati aku, ini orang kagak tau ya Kalau sampe telat gegara sampean yang lelet bawa sepedahnya.. Musnah deh mimpi mimpiku dan tiket pesawatku..
Duhhh alhamdulillah sampai juga di bandara,
"berapa pak?
110 rb ditambah biaya masuk bandara?
Whattttttttt.... 110 rb.. Iya pak.. Kan jauh tadi berat pula bawa mas nya bla bla bla bla.. Skip... Bikin nyesek kejadian ini klo di Ingat ingat.
Ini pertama kalinya aku naik pesawat dalam hidupku.
Terbayang kan bagaimana Ndesonya diri ini ketika ada di bandara,
dan lebih heboh lagi aku sempat girang kaya tante-tante lagi arisan brondong,
ketika lihat pesawat dari jarak dekat,
Skip aja ah cerita naik pesawat nya..
Cukup aku dan Allah yg tau ceritanya..
Masih di hari yang sama dg drama yg berbeda.
Ohh ya..
Welcome Minangkabau Internasional Airport.
Yuhuuuu padang mennn.. Percoyo gak percoyo aku ada di padang.
Ranah minang yg rendangnya nendang.
Sesampainya di bandara udah ditungguin sih sama abang abang travel.
" ke kresik tuo masih brapa jam bang, tanya salah satu rekan sependakian saya,
dengan logat dan bahasa minangnya abang itu menjawab,
kira kira 7-8 jam lah.. Engkau tak usah risau, galau kita pasti sampe kok..
Yaiayalah kalau kaga nyampe.. Tak santet koen..
Dalam hati sih bilang gitu..
Kagak berani ngomong keras-keras takut si abangnya gemes nanti sama aku..
Oh iya sekedar info aja ya buat kalian yang mau ke kerinci yang milih lewat jalur padang, trus lanjut naik travel,
mending pas sampe padang usahain malem aja.
Soalnya,,
Sumpah jalur darat dari padang ke kresik tuo bikin kalian mual mual kaya ibu ibu muda lagi hamil dan sampai akhirnya kalian akan muntah..
Pengalaman ku pahit dengan travel ini..
Biar tau rasa si driver travel tadi yg mobilnya aku muntahin.. *ketawasetan.. Siapa suruh bawa mobil kaya lagi balapan di arena F1.
Bang bang bang bangun bangun kita sudah sampe ni di basecamp bang lepi..
Brrrrr... Ademmmm...
""kita dimana bang? tanyaku ke abang driver tadi,
Dan abang itu menjawab, kita sudah sampe bang, ini desa kayu aro..
gimana bang perjalanan tadi..
Keren kan..
Ndasmu keren..
Okelah.. Jangan kapok bang dg travel kami.. Lain kali aku tunggu telpon dari abang lagi.
Bodo amat..
""kita solat subuh dulu ya far sambil cari tempat buat bersih-bersih badan,pinta mas titis ke saya, ""
Kayu Aro Sungai Penuh Kabupaten Kerinci
Sambutan yg hangat dari hamparan perkebunan teh yang Subhanallah..
Ijo ijo ijo..
Serasa mata ini memperoleh vitamin green.. Hahahhaha seger bener..
Nikmatnya klo bisa hidup di kayu aro ini., gemah ripah loh jinawe.. yang artinya............??
Browsing o dewe yo... Hahahaha
Sedikit cerita tentang kayu aro dan perkebunan teh disini
Propinsi ini mempunyai daerah dataran tinggi yang indah, tepatnya di kecamatan Kayu Aro. Kawasan ini kaya sekali akan panorama yang sangat menakjubkan,di sini juga terdapat Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
Tak hanya menjadi gerbang untuk pendaki, salah satu daya tariknya yang terkenal sejak jaman dahulu adalah
Kebun Teh Kayu Aro.
Perkebunan Teh Kayoe Aro dirintis antara tahun 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Selain dikenal sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia,perkebunan seluas 3.020 hektar merupakan perkebunan teh dalam satu hamparan
terluas di dunia.
Selain itu, dengan ketinggian 1.400-1.600 meter dpl Kebun Teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertinggi ke dua di dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya (4.000 m dpl).
Pengawasan kualitas yang tinggi, mulai dari perawatan dan pemeliharaan tanaman, pemetikan pucuk teh,
pengolahan di pabrik, hingga pengemasan hingga pengiriman, teh produksi PT Perkebunan Nusantara VI
(PTPN VI) ini menyandang nama harum sebagai teh dengan kualitas terbaik di dunia.
Aromanya yang khas serta kualitas prima, sebagian besar teh produksi PTPN VI ini diekspor ke manca negara, salah satunya Negara Belanda. Menurut sejarah, sejak turun menurun Ratu Belanda (Ratu Beatrix)
sangat menyukai Teh Kayu Aro ini.
Pada tahun 1998 perkebunan dan pengolahan teh Kayu Aro telah dikembangkan sebagai tujuan wisata
yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara yang merupakan satu kawasan dari jajaran
TNKS .
Pukul 8 kami sudah ready..
tinggal bang lihun yang belum datang.
Sambil menunggu bang lihun datang kita repacking barang kita lagi, sekedar mengecek barang bawaan kita,
Oh ya perkenalkan teman seperjalanan ku kali ini.
Mas Titis
Perjaka tambun dengan gaya metroseksualnya yang kemana-mana tak bisa lepas dari yg namanya pomed minyak rambut Dan parfurm..
"" meski kita lagi di gunung gaya dan penampilan tetep nomer satu, jarene koncoku ngunu..
Bang Lihun (baju biru)
Pria paruh baya.. Beliau adalah teman pemandu kami selama mendaki kerinci..
Atas rekomendasi dari teman saya.
Akhirnya jatuh pilihan saya ke bang lihun.
Org yang ketiga tak lain yang tak bukan..
Jreng jreng jreng........
Ya saya sendirilah penulis cerita ini..
Mau tau info tentang saya.. Sini sini mari
follow Media Sosial saya
IG
@farisrejeki
Fb
M Faris Rejeki
Jangan lupa follow ya gaesss..
Bersambung,